PENGEMBANGAN
BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA MASSA
MELKY
KINDLY SUWUH
UNIVERSITAS
SAM RATULANGI
MANADO
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga terciptalah sebuah makalah yang berjudul " Pengembangan
Bahasa Melalui Media Massa”. Maksud dan tujuan
dalam pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu syarat penilaian dalam Pemilihan Duta Bahasa
Mahasiswa Sulawesi Utara 2016.
Tentunya
dalam pembuatan makalah ini banyak kendala yang dihadapi. Oleh karena itu, saya
berterima kasih kepada segenap pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah
ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian
yang dapat saya sampaikan sebagai pengantar. Besar harapan untuk bisa
memperoleh masukan, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari siapapun yang
membaca makalah ini demi kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya. Terima
Kasih.
Manado,
22 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan ............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2
2.1
Pengertian Bahasa .......................................................................... 2
2.2
Pengertian Media Massa................................................................. 2
2.3
Masalah Penggunaan Bahasa Indonesia di
Media Massa.............. 3
2.4
Pengembangan Bahasa Indonesia
Melalui Media Massa.............. 4
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 6
3.1
Kesimpulan .................................................................................... 6
3.2
Saran .............................................................................................. 6
Daftar Pustaka .............................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring
dengan maraknya globalisasi sekarang ini yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, penggunaan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar secara perlahan mulai diabaikan. Hal ini
akan memengaruhi eksistensi bahasa Indonesia. Banyak masyarakat menggunakan bahasa Indonesia tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Mereka justru lebih suka
menggunakan bahasa yang mereka
buat sendiri dan menganggapnya lebih modern. Mereka tidak
hanya menggunakan bahasa ini untuk percakapan
atau sebagai bahasa lisan tetapi juga sebagai bahasa tulis dalam berinteraksi di media sosial. Bahasa yang telah
dimodifikasi dikenal dengan sebutan bahasa alay.
Bentuk-bentuk dari bahasa alay
tersebut antara lain, penggabungan huruf dan angka, penggabungan huruf dan
tanda baca, penggabungan fungsi konsonan dan vokal, penyingkatan kata yang
tidak sesuai kaidah dan penyerapan bahasa asing yang tidak sesuai kaidah. Trend inilah yang membuat masyarakat bahkan media massa sekarang hanya sedikit yang
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Tidak hanya bahasa alay, penggunaan bahasa gaul oleh sebagian masyarakat telah
mendarah daging dalam komunikasi sehari-hari. Terlebih lagi, mereka menggunakan
bahasa gaul untuk berkomunikasi, baik secara langsung maupun lewat media
sosial. Mereka menggangap bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
terkesan terlalu kaku dan sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, bahasa gaul terasa nyaman dan santai digunakan dalam pergaulan
sehari-hari dan dianggap tidak ketinggalan zaman. Padahal, tanpa disadari
kebiasaan tersebut menyebabkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
negara merosot kualitasnya.
1.2 Rumusan
masalah
1. Apa itu Bahasa ?
2. Apa itu Media Massa
?
3. Bagaimana masalah penggunaan
bahasa Indonesia di media massa ?
4. Bagaimana pengembangan bahasa
Indonesia melalui media massa ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui pengertian bahasa dan media massa;
2.
Mengetahui masalah dan pengembangan bahasa Indonesia di media massa;
3.
Melengkapi salah satu syarat penilaian dalam Pemilihan Duta Bahasa Mahasiswa Sulawesi
Utara 2016.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa
Bahasa merupakan suatu
ungkapan yang mengandung maksud untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain.
Sesuatu yang dimaksudkan oleh pembicara bisa dipahami dan dimengerti oleh
pendengar atau lawan bicara melalui bahasa yang diungkapkan.
Soeparno (1993:5)
menyatakan bahwa fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial. Sosiolinguistik
memandang bahasa sebagai tingkah laku sosial (social behavior) yang dipakai dalam komunikasi sosial. Suwarna
(2002: 4) bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan
manusia, baik secara individu maupun kolektif sosial. Kridalaksana (dalam
Aminuddin, 1985: 28-29) mengartikan bahasa sebagai suatu sistem lambang
arbitrer yang menggunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi,
dan mengidentifikasikan diri.
Effendi (1995:15)
berpendapat bahwa pengalaman sehari-hari menunjukan bahwa ragam lisan lebih
banyak daripada ragam tulis. Lebih lanjut Effendi (1995:78) menyampaikan bahwa
ragam lisan berbeda dengan ragam tulis karena peserta percakapan mengucapkan
tuturan dengan tekanan, nada, irama, jeda, atau lagu tertentu untuk memperjelas
makna dan maksud tuturan. Selain itu kalimat yang digunakan oleh peserta
percakapan tidak selalu merupakan kalimat lengkap.
Jeans Aitchison (2008 :
21) “Language is patterned system of arbitrary sound signals, characterized by
structure dependence, creativity, displacement, duality, and cultural
transmission”, bahasa adalah sistem yang terbentuk dari isyarat suara yang
telah disepakati, yang ditandai dengan struktur yang saling tergantung,
kreatifitas, penempatan, dualitas dan penyebaran budaya.
2.2 Media Massa
Media massa adalah
suatu jenis komunikasi yang mempunyayi bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Adapun bentuk media massa secara garis
besar, ada dua jenis yaitu : media cetak dan media elektronik. Keberadaan media
massa dalam kehidupan masyarakat tidak dapat dianggap remeh, karena media massa
merupakan satu komponen yang ada dalam masyarakat.
Salah satu media massa
yang berpengaruh terhadap penggunan bahasa Indonesia ialah media sosial. Media
sosial adalah sebuah media dimana penggunanya dengan mudah menulis, berbagi
pengalaman di situs jejaring sosial maupun blog. Jejaring sosial merupakan
media sosial yang paling banyak atau paling umum digunakan di masyarakat dunia.
2.3 Masalah Penggunaan
Bahasa Indonesia di Media Massa
Bahasa
Indonesia yang digunakan dalam media massa, khususnya dalam jejaring sosial
juga sangat mempengaruhi kebiasaan berbahasa para pembaca media massa. Jika
bahasa Indonesia yang digunakan dalam media massa tersebut tidak sesuai dengan
kaidah, hal ini akan merusak penggunaan bahasa Indonesia. Berdasarkan pengamatan,
penggunaan bahasa Indonesia dalam media elektronik seperti radio dan televisi
khususnya siaran hiburan sangat buruk, apalagi dalam siaran langsung. Hal ini
terjadi karena pada saat siaran langsung tidak ada peran penyunting untuk
memperbaiki penggunaan bahasa Indonesia. Keadaan yang berbeda dengan surat
kabar yang selalu disunting oleh redaktur penyunting, sehingga kualitas
penggunaan bahasa Indonesianya sudah lebih baik.
Apalagi pada
zaman yang lebih maju lagi ini, media sosial sudah mendunia. Siapa saja, baik
dari anak kecil maupun orang dewasa mempunyayi bahkan dengan mudah mengakses
jejaring sosial yang ada. Media sosial juga merupakan suatu alat komunikasi
yang dapat digunakan selain media cetak. Kadangkala, penggunaan bahasa
Indonesia juga di media sosial banyak yang tidak berkomunikasi menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, melainkan bahasa alay dan gaul.
Kebiasaan
bergelut dengan media massa yang menerapkan pemakaian bahasa Indonesia sesuai
kaidah diharapkan dapat memberi titik terang kepada masyarakat. Contohnya yaitu
pada majalah. Jika berbagai majalah memakai bahasa Indonesia yang baik
dan benar, pasti bahasa Indonesia yang baik dan benar akan tersosialisasi
secara tidak langsung kepada para pembacanya. Tak terkecuali menonton televisi,
mendengarkan radio, atau membaca surat kabar yang disampaikan dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, secara tidak langsung akan membentuk sikap cinta
pada bahasa Indonesia. Selanjutnya, sikap senang mendengarkan radio, menoton
televisi atau membaca surat kabar secara bertahap akan menumbuhkan kebiasaan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar baik dalan wujud lisan maupun
tulisan.
2.4
Pengembangan Bahasa Indonesia Melalui Media Massa
Media massa
dapat berfungsi sebagai alat pembinaan bahasa Indonesia yang cukup efisien. Hal
ini dikarenakan ianya dianggap sebagai sarana yang paling tepat. Masyarakat
saat ini telah diberikan kemudahan dalam mengakses media massa, lebih khusus
lagi media sosial. Masyarakat sering dan mudah berinteraksi dengan khalayak
secara nasional dan juga lewat sosial media. Jika yang digunakan adalah bahasa
Indonesia yang benar, berarti secara tidak langsung kita telah diarahkan untuk
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Lingkungan pendidikan
ikut berperan penting dalam upaya pembinaan penggunaan bahasa Indonesia. Oleh
karena itu, perlu adanya usaha untuk menanamkan pemahaman dan kecintaan dalam
diri pelajar atau mahasiswa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Pemerintah perlu membuat kebijakan mengenai penggunaan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar dalam kegiatan perkuliahan maupun persekolahan. Dengan
demikian, pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan
masa depan akan meningkat. Pada akhirnya, diharapkan generasi muda akan menjadi
penutur-penutur bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Setiap pelajar atau mahasiswa harus
mulai mengunakan bahasa dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang
dianjurkan. Mereka sudah sewajarnya mengikuti aturan yang ada sehingga
penggunaan bahasa alay dan gaul bisa kembali tergantikan dengan
bahasa Indonesia. Karena dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar mereka tidak perlu takut akan dianggap kuno, ketinggalan jaman, bahkan ndeso yang berarti kampungan.
Para pelajar atau mahasiswa harus
mulai mengerti dan memahami pentingnya berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Jika hal itu diterapkan, maka akan berdampak baik bagi pertumbuhan dan
perkembangan bahasa Indonesia di negara ini. Antara lain, akan mempermudah
untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Karena di tempat kita menuntut
ilmu maupun ditempat kerja nanti kita diharuskan untuk menggunakan Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Tidak mungkin jika ulangan atau tugas
dikerjakan menggunakan bahasa alay
atau bahasa gaul. Selain itu,
penggunaan bahasa alay atau bahasa gaul dapat mengganggu siapapun yang
membaca dan mendengar kata-kata yang dimaksud. Bahkan bisa terjadi
kesalahpahaman antar orang yang berkomunikasi atau bisa saja terjadi salah
persepsi, karena sulit dipahami saat bahasa tersebut digunakan sebagai
pengucapan dan sulit dibaca saat digunakan sebagai penulisan. Karena tidak
semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata alay atau gaul tersebut.
Hal itu sangat memusingkan dan membutuhkan waktu yang lama untuk sekedar
memahaminya.
Meningkatnya penggunaan bahasa alay dan bahasa gaul akan mengakibatkan dampak. bisa jadi suatu saat nanti anak
cucu kita sudah tidak lagi mengenal bahasa baku dan tidak lagi memakai EYD
(Ejaan Yang Disempurnakan) sebagai pedoman dalam berbahasa, kemudian menganggap
remeh bahasa Indonesia. Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan
menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan pelajar atau mahasiswa
bahkan dikalangan anak-anak. Padahal bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi
negara kita dan juga sebagai identitas bangsa. Oleh karena itu, kita sebagai
generasi penerus bangsa, harusnya mampu menjadi tonggak dalam mempertahankan
bangsa Indonesia ini. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan menjaga,
melestarikan, dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Seperti dalam ikrar
ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi, “Kami putra-putri Indonesia menjunjung
tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa merupakan suatu ungkapan yang
mengandung maksud untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sedangkan media
massa adalah suatu jenis komunikasi yang mempunyayi bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Keduanya memiliki hubungan
yang erat apabila dalam proses komunikasi. Masalah penggunaan bahasa Indonesia
di media massa khususnya dalam media sosial banyak ditemui. Salah satunya
dengan menggunakan bahasa alay dan gaul.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pengembangan dan pendidikan lebih
lanjut terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai juga
dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
3.2 Saran
Tentunya dalam makalah ini, masih
terdapat berbagai kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat memohon kritik dan
saran dari pembaca agar pembuatan makalah di waktu selanjutnya bisa dibuat
menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah yang dibuat ini, bisa berguna dan
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Notoadmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Cipta
http://eprints.uny.ac.id/9462/3/bab%202-08205244036.pdf/ (Diakses tanggal 22
September 2016).
September 2016).
http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppk_053566_chapture2.pdf (Diakses
tanggal 22 September 2016).
tanggal 22 September 2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar